Panembromo Lanjutan Dua Gmail

Diposting oleh Asri Bintoro on Rabu, 18 April 2012

AGGRA INSTITUTE TAMAN BELAJAR TENTANG PLURALISME DAN MULTIKULTURALISME PANEMBROMO LANJUTAN DUA GMAIL Ada pemikiran bahwa AGGRA INSTITUTE yang mempunyai jangkauan pemikiran tentang budaya yang tujuannya menggapai kanugrahan gung yang berarti meningkatkan kualitas budaya nasional ingin menjelaskan . Budaya nasional adalah dalam pasal 32 UUD '45 (l) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengengembangkan nilai budaya budayanya . (2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional ..Budaya yang dimaksud adalah pikiran , kekayaan pikiran , cara cara menggelar dan penerapan pikiran , hasil pemikiran yang menjadi kekayaan bagi yang memilikinya . Banyak difinisi tentang budaya ,tetapi disini penulis menganut definisi yang seperti ini saja menggapai nugraha gung maksudnya ' untuk meningkatkan kualitas negara menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangan nilai budanya ,negara menghomati dan memelihara bahasa daerah sebagai kakayaan budaya nasional .Jika demikian , pemikiran AGGRA INSTITUTE adalah terlalu luas .Dalam prioritasnya , hal seperti dibawah ini didahulukan , Budaya dalam arti seni budaya , budaya yang bersifat ketrampilan memerlukan perhatian besar , terutama dari pemiliknya yang mestinya rumongso handarbeni , hangrungkebi , karena pertumbuhannya sendiri maupun dari hal yang mempengaruhinya .Kurangnya perhatian terhadap perkembangan seni budaya lokal , sangat menghambat pertumbuhannya , mengkerdilkannya , meremehkannya akhirnya mencampakkannya . Ini yang perlu proteksi terutama sekali dari kekuasaan lokal dan upakara yang serius dan perlu proteksi dengan cara apapun dan bukan sekedar memenuhi syarat formal .Misalnya Pengajaran Bahasa Sunda untuk daerah JADODETABEK tampak sekedar memenuhi syarat formal , adanya pelajaran bahasa lokal disatu tempat . Upacara insidentil yang mengemukakan pencitraan adanya keramahan terhadap seni budaya lokal (oleh pejabat lokal ) kadang juga hanya terbatas pada upacara formal .Arus deras modernisasi , nasionalisme dan globalisasi ,selalu melihat hal seperti itu (mengupakara budaya lokal ) tampak terlalu propinsialistis .Barangkali kita tak sadar , meskipun tiap hari kita bergelimang dalam bahaya terhadap budaya lokal yang tak terlindungi akan dimangsa budaya lain yang lebih kuat atau budaya nasional , misalnya bahasa , busana , seni budaya gending dan makanan , bahkan banyak orang ikut bersenang hanyut dalam penghacuran budaya lokal . Barangkali orang tak sadar meskipun akhirnya lambat tapi pasti budaya yang dikatakan nasional juga akan dimangsa budaya globalisasi . Itu artinya akan hilanglah identitas bangsa . Lalu kita tak punya budaya , lalu kita menjadi bangsa yang tak berbudaya .BUrutannya - orang lokal, pejabat lokal sudah abai terhadap yang berbau lokal . Lalu merasa lebih terhormat memakai yang bukan hal lokal ,tetapi mengagungkan budaya lain ,baik nasional atau budaya lain .Artinya tak bisa lagi menghargai budaya sendiri .Proteksi tanpa melibatkan kekuasaan yang tak mengerti dan tak punya kecintaan tampaknya menghasilkan hal yang kurang ada hasilnya , seperti halnya pembelajaran bahasa Sunda di JABODETABEK .Hanya kekuasaan yang mengerti dan memcitai budaya lokal yang dapat memberikan perhatian serius terhadap budaya lokal . Tokoh tokoh Jawa Barat adakah yang peduli dengan eksistensi Sundaism . Pak Ayip Rosidi , tokoh yang paling vokal meneriakkan " agar dihidupkan budaya lokal Jawa Barat di Jawa Barat " .Tokokh tokok di Fakultas Budaya di UNPAD yang semula begiu hebat dan begitu semangat mencintai Sundaism , sekarang lebih baik pergi ke mall , nonton hard rock , setengah putus asa . ? Seolah ada barisan budayawan Sunda yang mbrebesmili melihat bahasa , seni budaya ,tradisi , busana Sunda , sawah , ladang ,langit yang lenglang dibuldozer untuk memberi ruang pada bukan orang Sunda . Adakah orang Bali yang menjadi kaya raya setelah buminya dibantai .Ternyata bagaimanapun dikatakan premordialisme pada dasarnya kekuasaan lokal memang harus dipegang oleh orang lokal , kalau perlindungan pada budaya lokal memang diperlukan dan budaya lokal perlu eksis . Itupun tak menjamin proteksi yang kuat , lebih lebih jika pemimpin lokal juga sudah berpikiran modern dan melecehkan budaya sendiri , sebagai penghambat kemajuan .Itu syarat minimal tetapi penting , itupun masih harus dilengkapi syarat syarat lain .Sangat tergesa gesa MPR mengamandemen pasal presiden dalam UUD 45 , masalahnya hanya sikonnya yang memaksa demikian .Keatasnya mestinya dalam MPR maupun DPR , DPD mestinya mempunyai wakil lebih besar seperti jumlah DPR , sedang DPR nya cukup seperti yang dimiliki DPD sekarang ,atau paling tidak sama .Masalahnya DPD selain mengurus hal umum , yang diurus oleh DPR yang mengurus soal soal nasional biasa (sandang papan pangan , kebutuhan umum ) , masih harus mengurus dan menjaga pluralisme dan multikulturalisme .Mungkikah kekeliruan ini dapat diluruskan kembali .Hanya dengan pikian yang tenang ,tak ada yang tak mungkin .Masalahnya dalam badai budaya seperti ini adakah pikiran dapat tenang .Sebetulnya lihat contoh di Jawa Tengah .Sekalipun boleh dikata tak ada tuntunan tuntunan dari Pusat , pejabat lokalnya saking cintanya pada budayanya mampu melakukan terobosan terobosan lokal untuk memelihara budaya lokal yang sudah sekarat .Pak Bibit Waluyo ,Pak Joko Widodo , ibu Bupati Karanganyar contoh pecinta budayanya .Di Jawa Barat Pak Ayip Rosidi dalam budayanya , berteriak teriak sendirian , sedikit ada tanggapan dari orang orang penting sekitarnya . Semangat orang Sunda ketika memperjuangkan Parahyangan begitu merosok , malah hampir berbalik orang Sunda kill Sundaism . Di Bali ke Bali-annya tinggal sebagai objek yang meramaikan alluamah .LINGKUNGAN HIDUP MIKRO Yang dimaksud lingkungan hidup mikro adalah lingkungan hidup sebatas wilayah RT. ,RW. Kelurahan , bahkan Kecamatan dan Kabupaten .Sebetulnya banyak sekali hal hal yang dapat dikerjakan oleh unit unit pemerintahan kecil ini .Kerja administrasi bagi RT . RW. Lurah itu adalah kerja rotine yang membosankan dan tak kreatif . Namun harus tertib .Yang kreatif , semestinya bagaimana membuat RT .RW . menjadi ingkungn hidup desa lebih maju , artinya baik dari sebelumnya . Yang tradisionil , orang tak pernah memikir lingkungan , semua asal tajak seperti bagaimana pendahulunya . tetapi dengan kemajuan kualitas pikiran , mestinya orang mulai menggunakan pikirannya untuk memajukan keperluan hidupnya .Meningkatkan kualitas lingkungan desa .Belajar merencanakan .Merencakan sesuatu lebih dahulu , lebih baik dari pada membangun tanpa rencana . Merencanakan bukan berarti harus terus mempunyai uang untuk membangun , boleh saja menunda atau dilaksanakan secara mencicil bertahap Rencana membangun prasarana jalan diutamakan . Terutama agar lalu lintas untuk keperluan selanjutnya lancar . Yang ada perlu diperbaiki yang bisa dikerjakan tanpa uang bisa dilaksanakan , misalnya jalan yang sudah ada perlu dihijaukan dalam rangka program hijau pemerintah juga . Rencana tata letak perumahan agar tak malang melintang , dan membuat macam macam masalah tetatanga dan bakal tetangga , yang dapat merugikan orang lain .Bentuk bentuk dapat di sesuaikan dengan kemampuannya , yang penting dapat membantu upaya kebersihan . Banyak orang desa yang tinggal disebelah komplek , toh jarang yang dapat meniru cara cara komplek perumahan mengupakara kompleknya .Justru malah penduduk komplek yang berasal dari desa mengembalikan maksud maksud perencana komplek kedesa tradisional .Jalan ditumpuki barang tetek bengek , sampah bertumpuk tumpuk .Tanda tanda desa yang maju terletak pada bagaimana meningkatkan kebersihan desa .Membiasakan hidup bersih di rumah ,dipekarangan , kanan kiri, bahkan di depan bagi yang menghadap jalan besar (sebelum ada petugas tetap yang dibayar ) .Jangan biasakan membuang sampah sembarangan . Halaman perlu bersih , hanya membutuhkan enaga tambahan sedikit . Buatlah lobang untuk pembuangan atau tempat sampah untuk selanjutnya dibuang .Membiasakan teratur /rapi . Membiasakan keteraturan dan kerapihan .Sepanjang mampu tiap orang harus menata diri dalam rumah tangga , ada kamar mandi ,jamban , tempat membuang sampah yang rapi .Tempat menyimpan kayu bakar , menyimpan alat pertanian yang tetap .Kandang ayam yang tak mengganggu .Kemampuan orang tentu berbeda , tetapi intinya sama . Meletakkan barang sembarangan dan menempatkan barang dengan jalan yang baik , hanya memerlukan perbedaan tenaga sedikit . JIka kebiasaan sudah tetap , tak ada yang lebih sukar .Penghormatan terhadap leluhur ,Penghormatan terhadap leluhur diperhatikan , penghormatan terhadap pesarean perlu diprioritaskan , tanpa ada musrik di dalamnya . Kalau perlu yang musrik ditegur , tetapi kebersihan pesarean leluhur perlu dijaga .Paling tidak dapat penghijauannya d1kerjakan dengan gotong royong , sesuai juga dengan himbauan pemerintah untuk penghijauan dan menanam seribu pohon .Orang Jakarta membangun kuburan baik baik , bahkan Cina membangun kuburan hebat dengan nama San Diego , kita mestinya harus berusaha semampu kita . Kalau perlu 10 m dari kuburan tak boleh dibangun . Hormatilah kuburan , berarti menghormati leluhur kita sendiri .Itupun harus ada perencanaan dan disesuaikan dengan kemampuan Dikelurahan perlu digantung perencanaan pembangunan /perbaikan pasarean , agar orang ingat pada karuhunnya .Penyuluhan dan nasehat nasehat kepala lingkungan sangat berguna . Lebih baik di kelurahan tergantung macam macan gambar perencanaan . Perlu diterbitkan maklumat maklumat Kepala Desa , aturan dan arahan yang saban waktu dapat diketahui para warga . Semangat gotong royong perlu dipelihara dan ditumbuhkan antara lain untuk memelihara silaturahmi keluarga dan berguna untuk merundingkan sesuatu pada tingkat awal .Lingkungan kecamatan tentunya menjangkau wilayah lebih luas .Misal perlu dipertanyakan , siapa yang bertanggung jawab memelihara jalan , bau jalan , keteduhan secara rotine . Siapa yang betanggung jawab secara rotine saluran irigasi .Kalau Belanda 70 tahun yang lalu dapat menciptakan lingkungan hidup yang baik disini , mengapa setelah 70 tahun merdeka dan banyak sarjana malah lingkungan kita dimana mana kumuh ? Perlu dipikirkan .Lingkungan kabupaten tentu menjangkau wilayah dan yang lebih banyak lagi .Lingkungan negara mestinya menjangkau panas global , lapisan ozon bocor , ya pokoknya yang sukar sukar . Karena memikirkan yang hebat hebat , barangkali malah tak pernah memikirkan lingkungan mikro .B.RUMAH PINTAR Ada gagasan AGGRA INSTITUTE untuk adanya Rumah Pintar . Maksudnya begini , dengan masuk ke rumah itu orang menjadi pintar . Setidak tidaknya tambah pengetahuan sedikit .Misalnya dalam rumah pintar itu akan terpampang susunan pemerintahan daerah . Dengan masuk ke rumah pintar itu setidaknya orang menjadi tahu , siapa Kepala Daerahnya , siapa SekDanya dan lain lain . (Sekarang orang tahu presiden SBY tetapi bupatinya tidak kan ) .Lalu perpustakaan yang berkualitas dari bacaan anak anak sampai apa yang harus diketahui warga negara dewasa .Dapat dipergunakan sebagai tempat belajar yang tak diajarkan disekolah umum .Misalnya pelajaran seni budaya atau jadi sanggar . Bisa jadi tempat penyuluhan penyuluhan , silaturahmi warga dll .

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar