Pak King Hiang yang saya hormati ,
( Dalam budaya Tionghoa @ yahoogroup com Chinese Culture and Its history in Indonesia )
Terima kasih atas perhatian anda membawa tulisan saya " Apa Kata Hati Orang Pribumi dan Apa Kata Hati Orang Non Pribumi (Cina ) yang dalam bahasa Mandarinnya kira kira Siem Siang Sheme ."
Saya tak mau mengajak perang kok .Jusru maksud saya kan ngobori ceruk ceruk yang gelap , yang sering menjadi sebab perang . Maksudnya biar tak ada salah mengerti.misunderstanding ,misconduct,miss attitude ,misbehavior. Maksudnya menghindari perang kan ?
Masaksih ngajak cari yang baik baik , kok banyak yang nggak suka .
Cuma ada hal hal yang membuat saya gelisah , yaitu pertama orang mengira bahwa topik yang saya angkat akan banyak diminati orang , sehingga saya akan menerima buanyak sekali royalti. Begitu juga tadinya pikiran saya kok . Nyatanya tidak .Tulisan saya direturn dari toko hampir dalam keadaan utuh /lengkap dan banyak perusahaan rugi gara gara tulisan saya . Pertanyaannya apa iya orang memang tak suka pada upaya upaya menjauhi perang ?
Biarlah itu tak apa , itung itung pengorbanan saya ikut memikirkan masyarakat .Meskipun hadiahnya malah dimaki masyarakat . Suatu pemikiran dan pengorbanan yang tak praktis dan pragmatis dan quick yielding yang sudah banyak ditinggal orang .?
Hanya ada keyakinan saya , bila sekarang orang lagi sibuk dengan kekiniannya , suatu saat bila orang sudah bosan dengan kekiniannya ,apa lagi sudah mengalami babak belur karena kekiniannya itu , tentu kelak akan mencari hal hal yang tak bikin orang kebingungan dan kemrungsung , dan mencari hal hal yang bikin lebih tenang .
Saya hanya bersukur saja bila tulisan saya sudah ada yang tersimpan di Bibliography yang lebih mapan diluar sana ,jadi saya tak perlu kuwatir ,karena tak akan hilang seperti abu diatas tunggul ,
Terus terang saya sebetulnya orang dari abad lalu atau yang bukan dari abad iptek , maaf jika saya tergolong gaptek .Kalau sekarang bertemu dengan generasi masa kini tentu boleh dikata kurang dapat nyambung .
Orang sekarang tak mau baca dengan tenang , itu tak mengapa tak apa wong memang jamane memang lagi sibuk berebut , ya nanti generasi berikutnya yang akan memmbaca . LIPPI menanyakan kapan buku saya jilid 2 terbit ? Saya jawab , sudah siap , tetapi nanti saja , kalau orang sudah siap menbaca buku seperti buku saya itu .
Mula mula yang saya harap tanggapn dari Pak Hembing sendiri, tetapi semua tahu to , Pak Hembing meninggalkan kita semua lebih dulu , kita doakan arwahnya dapat berada pada tempat yang baik .
Saya sendiri kurang mengerti , mengapa pikiran saya kok tergerak untuk menulis yang kuno kuno , soal non pribumi lagi , padahal saya tahu yang kuno kuno itu memang tak njamani , malah kadang kadang sulit dimengerti orang kini , malah dibenci .Tetapi saya punya keyakinan , jika ada yang benci tentu ada yang suka . Alasan sendiri mengapa saya menulis yang tak disukai orang dan tak njamani ini(orang mnyerbu modernisasi dan berada dalam modernisasi justru saya setback menengok kebelakang terus ) . Apakah alasan saya suka yang kuno kuno itu "panggilan " ?
Atau hanya karena saya suka dan mengajak orang suka mengenali dan menikmati yang kuno kuno , karena disitu tersimpan wisdom wisdom kuno yang saya anggap baik untuk meredakan siapapun yang ngajak " perang ".Dalam wisdom modern yang semacam itu tak ada . Sesuai dengan prinsipnya kan hanya " harus mencari keuntungan sebesar besarnya dengan modal sekecil kecilnya ?.
Apa semua wisdom wisdom kuno betul, baik dan tak mengajak perang .?
Tidak juga .Tetapi jika tujuan kita baik , kita bisa memilih wisdom yang baik baik .Terus terang kadang kadang
saya juga bingung sendiri dan frustasi , Kok saya malah berdiri dibelakang dan membela yang kuno kuno sementara jamannya berlari ke depan meninggalkan yang kuno kuno . Saya seperti sendirian saja .
Ternyata tidak ,banyak juga orang yang sejalan dengan pikiran saya yang bersikukuh mempertahankan yang kuno kuno . Misalnya di kalngan non pri , tradisi tradisi kuno , barongsai,klenteng , buku buku filsafat kuno yang sudah kumel , pakem pakem wayang yang mati matian di pertahankan orang .
Mengapa? Tentu ada suatu kekuatan yang lebih signifikan dan dahsyat dari sekedar kekinian .Sebagaimana saya katakan , itulah kerlebihan orang timur . Disamping kita kerjakan yang rational , kita lihat banyak yang masih membakar hio, ke kelenteng , melengkapi meja persembahan .
Calakanya jika disini,atau orang pri yang mengaku modern , yang kuno kuno diangap sampah yang tak ada artinya , seperti contohnya budaya daerah ,nanti jika diopeni (dipungut ) oleh orang lain lalu jadi gegeran . Misalnya kuda lumping , batik ,reyog Ponorogo, lagu lagu kita ,falsafah kita ,pilar pilar negara kita ( apa betul follower anda itu tahu) , pulau pulau , dll yang terlantar dan terabaikan .jika ditemu negara jiran diaku menjadi miliknya kita baru kita ribut ribut .
Barangkali jika tulisan tulisan saya nanti ditemukan , diopeni dan diterbitkan oleh orang dari luar sana ,mereka yang tukang ribut akan ribut dan jadi gegeran .
Memang ada suatu lembaga yang mensurvey berapa banyak orang yang suka membaca dan apa saja buku yang dibaca .
Contoh bagaimana orang non pri begitu hebat dalam melawan orde baru mempertahankan dan tak pernah mengendorkan semangatnya menghidupkan barongsai ,tradisi tradisinya yang merupakan identitasnya , kehormatannya , keberadaannya , patut dicontoh yang lain . Sebaliknya disini penulis yang hanya merupakan komponen dari orang pribumi yang tak punya kekuatan hanya bisa ngedumel .
Rupanya masih sampai disinilah tingkat pemikiran orang pribumi kita . Sesudah merdeka baru meningkatkan diri dalam bidang yang paling primair , bidang ekonomi (sandang pangan papan ) njur wis semono tok , diteruskan ke bertengkar terus tanpa peduli yang lain .Seperti naluri kebo sapi .
Kenapa ya orang pribuminya bertengkar ,orang non pribuminya malah makin sengkut kerja keras .Kenapa ya ? Bodoh bodohkah orang pri , atau direkayasa supaya berkutat dalam kebodohan ?
Orang pribumi bertengkar , orang non pribumi dalam imlek tahun tahun yang lalu jamannya dipimpin Pak Murdaya, meskipun dalam batas wacana ,pintar pintar menyuarakan seloka Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrowa .Lambang ke pluralisme dan multikulturalisme dinegara ini .Mestinya thereis inside therein .
Siapa yang tak tahu Pak dan Ibu Hartati Murdaya , adalah orang yang ketinggalan jaman .
Dan pemimpin orang non pribumi sekarang dalam Imklek tahun ini menyerukan ,semboyan MAJULAH INDONESIAKU dan tetap bekerja keras . Mestinya juga there is inside therein .Apa itu ? Kemajuan orang non pri betul betul luar biasa . dalam ekonomi , intelektualnya , spiritualnya tradisi tradisinya .barongsainya , ritual ritual yang lainnya .
Sementara itu tambahan kuli kuli pribumi dari yang paling bawah sampai yang paling atas meningkat dengan tajam karena kemajuan ini . Ini patut dicermati oleh pengamat , kok bisa begitu ya ?
Sementara orang pri berkutat bahkan perang antara sendiri belajar demokrasi, memenangkan kelompok kelompoknya dan korupsi yang tak habis habis . (Mana ada yang sempat membaca Kejawen 2 yang berisi, wahai pemimpin , belajarlah kejujuran seperti diperlihatkan TKI .TKI orang rendahan dalam bahasa Inggris disebut red neck, tetapi pahlawan devisa . Ini juga satu question mark lagi .
Dalam buku Kejawen 2 , ada pikiran saya ,Cobalah wahai saudaraku , contohlah orang orang non pribumi dalam membela , mempertahankan budayanya , tradisi tradisinya , lambang atau identitasnya yang begitu gigih dan hebat.
Lalu kegelisahan saya datang lagi dari komentar komentar anda dalam Forum Diskusi Budaya Cina
Yang membuat saya gelisah ialah bahwa tulisan tulisan saya mungkin terlalu susah dicerna .Orang harus membaca berulang ulang untuk memahami maksud maksud saya yang sebenarnya .Pekerjaan seperti itulah yang saya pikir sulit dikerjakan orang sekarang . Orang sekarang harus bergerak dinamis cenderung keburu buru yang serba cepat , praktis dan pragmatis . Pada hal untuk mengerti yang kuno kita harus mengkaji kaji mengulang apa yang kita pelajari , baru nanti akan didapatkan pengertian yang lebih bermakna dari pengertian yang sekejab .
Mungkin perbedaan generasi nyambungnya memamng agak sulit.Tak ada jeleknya mengulang ulang hal , kata perbuatan yang baik .Dan hal yang baik baik memang harus diulang ulang baik dalam tradisi ,ritual dll .
Dalam tulisan saya , saya kira saya selalu memuji budaya pluralisme dan multipluralisme . Ternyata orang non pribumi tampak lebih hebat menampakkan tradisi tradisi , identitasnya .Sementara orang pri dalam budaya masih sempoyongan .
Dalam buku saya Kejawen 2 " saya malah memengingatkan mbok para pemimpin kita ( ya pemimpin pribumi ,ya pemimpin non pribumi ) itu bisa mencontoh perihal dan perilaku para TKI , pahlawan devisa . Jujur memberi iuran kepada negara dan lingkungannya .
Dalam buku saya Kejawen 1 saya juga sudah cerita tetang kedatangan orang Cina di nusantara ini . Kejawen ? Tak usah ngenyeklah jika belum tahu benar apa yang kita dengar , seperti kelompok kelompok lain yang saling ngece keyakinan masing masing dan ngajak perang .Padahal tak tahu apa apa yang dicekcokkan .
Ada secercah yang melegakan bahwa anda mengatakan bahwa itu lebih baik dari pada tak dikeluarkan (ngedumel ) .
Jika anda sekalian begitu gesit untuk mereaksi menanggapi suatu pikiran saya dan umumnya , yang mungkin dirasakan sebagai menyinggung kepribadian orang non pribumi ,memang begitulah semangat orang non perbumi seperti apa yang berulang ulang saya gambarkan dalam tulisan saya,orang non pribumi jelas lebih gesit menangkap suatu yang harus dicerna dan dikerjakan . Tetapi tak demikian reaksi non pribumi yang menoleh tulisan tulisan saya atau buah pikiran saya , ogah . Setuju atau tidak saya tak tahu .Apa tulisan saya itu sebenarnya patut dibaca atau tidak , reaksi yang demikianpun tak ada. Alias melempem .
Sungguh menyedihkan golongan pribumi golongan saya itu . Orang pribumi menurut saya telah kematian idealisme . Padahal tingkat pemikiran kita ini masih sangat primair . Jika berebutpun ,juga berebut tentang hal hal yang primair .Tetapi juga harus dimaklumi , bekas bangsa jajahan .Watak inlandernya belum hilang sama sekali .
Mula mula saya (dalam konsep tulisan saya untuk buku kedua ) berharap mudah mudahan kaum non pribumi karena sudah merdeka dapat giliran maju dalam bidang apa saja , setelah orang non pribumi jenuh dengan kemajuannya . Namun tampaknya orang pribumi sendiri tampak selalu berkutat tradisi barunya , ngajak perang perangan diantara mereka sendiri , sementara orang non pribumi berpikir lebih baik meningkatkan yang sudah didapat dari pada gegeran .Hasilnya waaauw .
Demikian pula Komentar komentar dari follower anda yang begitu banyak
, saya yakini bahwa tampaknya semua itu generasi baru yang tak pernah ngalami kesulitan seperti pendahulunya dan yang kedua mereka hanya membaca kutipan kutipan anda yang panas saja , mereka tampak belum pernah membaca buku saya yang sebenarnya . Follower anda kan tak tahu disitu ada banyak petuah , serta penasehat penasehat yang lain .
Soal referensi dari langit , anda anda menyebutkannya sengaja atau tak sengaja seperti ngenyek (melecehkan ) , menurut saya kok referensi yang dari langit itu malah lebih baik dari referensi manusia yang mengaku dan diakui betapa hebatnya .Ternyata yang namanya manusia sekalipun betapa hebatnya masih kena polusi dan doyan nasi baik yang halal dan haram . Lihat hakim hakim , yang sudah seperti Tuhan Allah memiliki hak menetapkan kebenaran dan tidak benar , banyak kan yang kejeblos ?
Referensi dari langit lebih murni ,lebih bersih , jangan dikira di langit tak banyak inspirasi inspirasi dan referensi referensi yang indah yang lebih baik dan jujur , Tinggal kita bisa membacanya atau tidak .
Jika ada yang penasaran ingin tahu bukunya , coba hubungi Percetakan Rahmat Sahabat Setia , dekat dekat kantor Kompas di Palmerah Dalam sana , cukup mengganti ongkos cetaknya saja .Yang anda sebut itu kan harga toko kok . Bisa dijadikan jimat lho .
Home »Unlabelled » budaya cina untuk pak king hiang
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar